Pages

2012/12/12

Menulis Tentang Hidup

Memang dari kecil saya suka dengan huruf. Umur 4 tahun saya sudah bisa membaca dan paling senang jika dites membaca oleh mama. Ingat waktu SD, paling senang saat diberi tugas membuat kalimat. Saya merasa tertantang untuk menggunakan kata-kata baru (dalam standar anak SD) dan menyusunnya dalam sebuah kalimat. Apalagi guru sering memuji kalimat-kalimat saya. Hhmmm...saya tambah suka bermain dengan kata.

Meningkat ke kelas tinggi, kami mulai diajar mengarang. Saya benar-benar suka pelajaran ini, karena saya tidak hanya bisa bermain dengan kata-kata, tetapi juga bisa menceritakan apa yang saya pikirkan. Karangan saya juga sering mendapat nilai bagus. Dan ini membuat saya semakin bersemangat bermain dengan kata dan kalimat. Saya bersyukur karenanya.

Kegemaran saya bermain dengan kata semakin melekat. Bahkan saya selalu ingin menumpahkan apa yang saya pikirkan dan rasakan dalam susunan-susunan kata. Saya mulai tertarik dengan puisi saat masih duduk di SMP. Saya senang dengan gaya bahasa yang dipakai si penulis puisi yang saya baca dan ingin mencobanya dengan rangkaian kata yang saya buat. Kemudian saya mulai menulis cerpen untuk dipajang di Majalah Dinding sekolah. Saya senang jika melihat ada teman yang sedang membaca tulisan saya.

Sampai sekarang saya suka menuangkan apa yang saya pikirkan lewat tulisan-tulisan. Awalnya saya rasa cukup untuk diri sendiri saja. Namun, saya pikir tidak ada salahnya jika apa yang keluar dari pikiran saya juga diketahui oleh orang lain. Dengan harapan, orang-orang yang membacanya bisa terberkati dengan ini, bisa jadi pelajaran, motivasi, atau inspirasi, atau setidaknya hanya sekedar membaca dan tahu saja. Yang penting saya ingin menulis dengan tujuan baik.

Menulis tentang hidup. Karena hidup ini adalah cerita. Cerita pada lembaran-lembaran kehidupan yang disediakan Pencipta bagi kita. Selama lembaran-lembaran itu belum habis akan terus ada cerita tentang cita, cinta, rasa, harapan, proses dan semua tentang hidup. Dan semoga bermakna baik bagi kita semua.

No comments:

Post a Comment