Pages

2013/04/10

26 Doa Syukurku

 
 
 
  1. Terima kasih Tuhan atas KaryaMu lewat kelahiranku di dunia ini, terima kasih untuk orang tua dimana Engkau menitipkanku.
  2. Terima kasih Tuhan atas 1 tahun kehidupan yang telah Kau sertai, baik itu pertumbuhan dan perkembanganku.
  3. Terima kasih Tuhan atas kaki dan mulut yang Kau beri, aku telah bisa pergunakannya sekalipun belum sempurna.
  4. Terima kasih Tuhan atas masa kanak-kanak yang sangat bahagia, terima kasih untuk orang tua dan keluarga yang begitu menyayangi dan selalu merawatku, terima kasih untuk teman-teman bermainku.
  5. Terima kasih Tuhan, aku bisa membaca karena hikmat yang Kau beri, it’s so great for me, GOD. Terima kasih aku boleh mengenal dunia pendidikan, Taman Kanak-kanak tempatku belajar dan bermain, guru-guru yang mengagumiku serta teman-temanku yang semakin banyak.
  6. Terima kasih Tuhan, aku bisa seperti teman-teman yang lain, akhirnya aku memakai seragam putih merah, tas baru yang ku sandang di punggung berisi alat tulis, semuanya baru, aku senang, Tuhan.
  7. Terima kasih Tuhan atas hikmat yang Kau beri untuk pendidikanku, aku senang dengan prestasi yang ku dapat dan membuatku semakin semangat belajar.
  8. Terima kasih Tuhan atas adik kecil yang kau anugerahkan kepada kami. Sebenarnya aku ingin dia seorang laki-laki, tapi kehendakMu yang jadi, dia seorang gadis kecil yang mungil saat itu, sekalipun waktu bermain soreku sering tersita karena harus menemaninya, aku bersyukur akan kehadirannya.
  9. Terima kasih Tuhan, Engkau menyelamatkan adik kecilku sekaligus aku. Tanpa sengaja, aku menjatuhkan adikku, aku takut sekali waktu itu, takut akan terjadi hal yang buruk padanya, takut akan dimarahi oleh semua keluargaku. Tapi kuasaMu menolongnya, hingga saat ini dia tumbuh jadi gadis yang sehat.
  10. Terima kasih Tuhan, aku diajarkan arti kehilangan. Orang yang paling aku sayang dan aku tahu juga sangat menyayangiku, kakekku yang baik, Engkau panggil menyudahi karyaMu atasnya dan beristirahat di sisiMu. Aku jadi tahu akan pastinya kematian dan harapan akan hidup yang kekal.
  11. Terima kasih Tuhan atas hari-hari yang telah aku lewati, aku mulai tumbuh menjadi gadis remaja, terima kasih untuk orang tua dan keluarga yang selalu memperhatikan dan mendampingi pertumbuhan dan perkembanganku baik jasmani maupun rohani.
  12. Terima kasih Tuhan, aku berhasil menamatkan pendidikan dasarku dengan nilai yang sangat memuaskan, semua hanya karena hikmat dan anugerah dariMu.
  13. Terima kasih Tuhan, aku pakai seragam putih biru. Terima kasih untuk sekolah yang Kau tetapkan bagiku, guru-guru, teman-teman dan lingkungan pendidikannya. Terima kasih juga Tuhan aku telah sampai pada 1 fase perkembangan fisik sebagai wanita normal.
  14. Terima kasih Tuhan, aku sampai pada 1 fase perkembangan psikis, aku mulai mengenal teman special, mulai lebih memperhatikan keberadaanku sebagai remaja wanita, hehe. Tapi aku bersyukur, Tuhan selalu menuntun perkembangan itu sehingga aku tetap pada jalan yang Kau tetapkan.
  15. Terima kasih Tuhan, atas prestasi yang masih aku dapatkan, terima kasih atas kelulusanku di putih biru dan terima kasih untuk cita-cita yang mulai bersemayam di benakku.
  16. Terima kasih Tuhan, aku sampai di putih abu-abu. Terima kasih untuk sekolah favorit yang berhasil aku dapatkan, terima kasih untuk guru-guru, teman-teman dan lingkungan pendidikannya. Aku bangga pernah ada di sana.
  17. Terima kasih Tuhan, Engkau mengajarkanku tentang berharganya kesehatan. Aku sakit dan kuasaMu telah menyembuhkanku. Terima kasih untuk orang tua, keluarga dan teman-teman yang peduli dan merawatku.
  18. Terima kasih Tuhan, aku menamatkan Katekisasiku, aku semakin dalam mengenal Engkau, kasihMu dan perintah-perintahMu. Terima kasih juga aku melewati masa-masa menegangkan. Aku lulus dari putih abu-abu. Terima kasih untuk cita-cita yang pernah aku impikan, hingga aku punya semangat dan motivasi.
  19. Terima kasih Tuhan, aku ada di Universitas yang aku inginkan, sekalipun tidak pada Jurusan yang aku impikan sebelumnya. Tapi aku bersyukur atas rencanaMu ini. Banyak pelajaran yang aku petik dari sini dan aku bangga pernah dan selalu menjadi bagian darinya. Terima kasih untuk sahabat-sahabat luar biasa yang aku temukan di sana, mereka adalah saudaraku.
  20. Terima kasih Tuhan, aku sudah sampai di kepala 2 usiaku. Terima kasih untuk pacar seiman yang Tuhan izinkan saat itu, sejak setahun lalu. Aku mulai belajar arti menyayangi lawan jenis, sekalipun aku sangat tidak sempurna menjalaninya dan akhirnya gagal.
  21. Terima kasih Tuhan, untuk dia yang juga Tuhan izinkan saat itu jadi teman dekat yang mengajariku banyak hal, mulai dari kesungguhan, ketulusan sampai keputusan yang harus berani diambil.
  22. Terima kasih Tuhan, untuk teman-teman yang boleh Engkau hadirkan dalam perjuangan hidupku. Terima kasih untuk penelitian yang aku lakukan dengan penuh perjuangan dan pengorbanan, terima kasih untuk para dosen, pembimbing, teman-teman, senior dan semuanya yang tak tersebut. Terima kasih aku diajarkan arti kesabaran, ketekunan serta kegigihan pantang menyerah. Terima kasih Engkau kenalkan aku harapan dalamMu. Terima kasih juga Engkau menyelamatkan kami dari Gempa besar yang melanda kotaku.
  23. Terima kasih Tuhan atas nama belakang yang berhasil aku dapatkan. Bukan karena hebat dan usahaku tapi semata karena kasih anugerahMu. Terima kasih aku diajarkan mengambil keputusan sendiri dalam hidup tentang masa depanku, sekiranya ada yang salah saat itu, aku yakin saat ini Tuhan telah perbaiki, bahkan menjadi lebih baik lagi. Terima kasih Engkau menguatkanku saat kecewa dengan perasaan. Terima kasih Engkau mengingatkanku, bahwa bukan rencanaku yang jadi tapi kehendakMu yang berotoritas dalam hidupku. Terima kasih untuk pekerjaan yang aku miliki saat itu, terima kasih karya dan rencanaMu atas pekerjaan itu. Aku bersyukur pernah menjadi bagiannya.
  24. Terima kasih Tuhan, Engkau ajarkan aku tentang cinta yang Kau kehendaki. Terima kasih mengajariku lewat kegagalan ini. Terima kasih telah menuntunku saat mengambil keputusan penting dalam kehidupanku. Terima kasih buat orang tua yang sabar mengingatkanku. Terima kasih untuk luka yang akhirnya bisa aku sembuhkan dengan pertolonganMu.
  25. Terima kasih Tuhan atas orang-orang yang Kau izinkan hadir di kehidupanku. Aku boleh belajar tentang berbagai karakter, sehingga aku pun tahu akan karakterku sendiri. Terima kasih, aku bisa memilih satu dari mereka sampai saat ini. Terima kasih untuk hubungan yang Kau izinkan dan aku percaya Engkau berkati sesuai doa yang selalu aku panjatkan. Terima kasih untuk pekerjaan baru dan ruang lingkup baruku, aku tahu Engkau pun punya rencana lewat pekerjaan ini.
  26. Terima kasih Tuhan, aku telah sampai di 26. Terlalu banyak yang telah aku nikmati dari Engkau, tak terbilang. Terima kasih untuk keberadaanku sampai saat ini, aku boleh tetap menjadi penyembah dan pelayanMu.


Doaku di 26
 
Tuhan, aku tidak tahu sampai berapa Engkau jalankan RencanaMu lewat hidupku. Tapi aku tahu dan percaya, bahwa Tuhan akan membuat hari-hariku berarti bersamamu untuk mereka yang aku sayangi dan semua orang. Jangan sekalipun biarkan aku melewatiNya tanpa penyertaanMu.
Tuhan Engkau tahu, setiap rencana yang selalu aku ceritakan padaMu. Biarlah terjadi sesuai kehendakMu yang aku percaya terbaik buatku.
Tuhan Engkau tahu, aku terlalu sering jatuh bangun dalam pelanggaran kepadaMu, jangan bosan untuk mengampuniku dan mengingatkanku, sampai akhirnya kelak aku bisa sampai di tanah perjanjianMu.
Tuhan, aku tidak tahu apa yang terjadi nanti, besok atau lusa, tapi aku tahu jika Engkau yang menjagaku, suka cita dan berkat akan selalu melekat padaku.
AMIN

2013/04/05

Ketika Kita Mulai Lelah Bekerja

(untuk seorang sahabat wanita)

Tidak semua orang beruntung memiliki orang tua yang mampu mengantarkannya ke dunia pendidikan, bahkan tidak sedikit yang sampai ke perguruan tinggi. Tapi juga tidak semua orang yang dapat langsung membalas membahagiakan orang tuanya dengan hasil keringatnya sendiri. Di era yang semakin padat penduduk ini, lowongan pekerjaan semakin sempit, semua orang berlomba-lomba mendapatkan pekerjaan. Tidak heran, banyak orang yang masih menunggu datangnya kesempatan untuk bekerja itu.

Bersyukurlah kita yang sudah diberi kesempatan itu, sekalipun sebenarnya bukan apa yang kita harapkan sebelumnya. Atau mungkin keadaannya sangat tidak nyaman, menguji kesabaran yang mungkin hampir menepi. Tapi kita masih beruntung dibandingakan mereka yang belum mendapatkan kesempatan itu.

Lalu bagaimana jika kita ingin menyerah, dengan pekerjaan yang mungkin tidak gampang dan sangat tidak menyenangkan. Apa kita benar-benar ingin menyerah?

Bagi kita yang masih tinggal dengan orang tua, coba perhatikan wajah tua mereka yang memperhatikan kita saat sedang sibuk mempersiapkan diri berangkat bekerja. Sekali-sekali perhatikan dengan seksama, ada rasa bangga yang tergores di senyum mereka melihat kita yang sebentar lagi akan berangkat bekerja, ada doa yang mereka lafalkan dalam hati supaya pekerjaan kita lancer hari ini, ada cemas yang menari di pikiran mereka akan keadaan kita yang seharian akan jauh dari mereka tapi percaya bahwa Tuhan akan menjaga, ada harapan yang mereka sertakan pada kita agar kita nanti pulang dalam keadaan sehat dan bahagia.

Atau bagi kita yang tinggal jauh dari orang tua, perhatikan nada suara yang kita dengar saat mereka menelpon. Ada rasa rindu yang tertahan tapi ikhlas demi masa depan dan kebahagiaan kita, ada rasa khawatir karena tak bisa langsung menjaga kita, ada rasa lega saat kita bercerita bahwa pekerjaan kita lancar-lancar saja. Lalu saat kita pulang menemui mereka di rumah, ada rasa bahagia yang tak terukirkan, ada rasa bangga bahwa anaknya masih mengingat mereka di tengan kesibukan kerja.

Atau bagi kita yang mungkin tidak memiliki orang tua lagi. Harapan saat mereka masih di dunia, akan kebahagiaan dan masa depan yang cerah masih ada mengiringi kita.

Jadikan itu penguat saat kita mulai lelah dan mulai jenuh. Bayangkan wajah mereka yang sedang menunggu kita pulang dari bekerja, atau mereka yang jauh di sana yang sedang mendoakan kita agar pulang selamat, atau cinta dan harapan yang sudah mereka tanamkan pada kita sekalipun mereka tidak lagi di dunia.

Kerjakan apa yang ada di depanmu ! Lakukan yang terbaik untuk apa yang ada saat ini ! Terus berjuang untuk mendapatkan yang lebih baik !

Jika saat ini, rasanya keadaanmu sangat tidak baik, bertahanlah untuk mereka yang ada di rumah yang begitu mencintaimu !

2013/04/03

Pemimpi VS Pendoa

Pemimpi  :   Kemarin aku bermimpi lagi

Pendoa    :   Mimpi apa?

Pemimpi  :   Aku dapat tawaran kerja bagus, gaji besar

Pendoa    :   Lalu dalam mimpimu akhirnya kamu bekerja di sana?

Pemimpi  :   sayangnya, tiba-tiba aku terbangun, mimpiku terhenti deh

Pendoa    :   mungkin ada maknanya, ada yang harus kamu lakukan, pesan mimpi itu.

Pemimpi  :   huufft…aku menyesal sekali cepat terbangun, menjelang tertidur kembali aku berpikir…seandainya aku benaran dapat kerjaan itu. Kamu tahu tidak?

Pendoa    :   (menggeleng sambil penasaran)

Pemimpi  :   mimpiku bersambung

Pendoa    :   trus bagaimana?

Pemimpi  :   aku berada di ruangan kantor yang sangat nyaman, duduk di sebuah kursi empuk, ternyata aku ada di kantor yang aku impikan sebelumnya.

Pendoa    :   kamu bekerja di sana?

Pemimpi  :   ya. Tidak hanya itu, aku punya kendaraan pribadi dan punya rumah sendiri. Kemudian aku berkenalan dengan seorang pria yang sangat tampan, dia jelas menyukaiku dan tiba-tiba dalam mimpi itu dia melamarku.

Pendoa    :   waah..menyenangkan sekali mimpimu..

Pemimpi  :   Kamu tahu tidak?

Pendoa    :   Apa?

Pemimpi  :   Pria yang melamarku itu, tidak hanya tampan tapi juga mapan. Huaaaa……senang sekali rasanya…….

Pendoa    :   tapi sayang itu hanya dalam mimpi

Pemimpi  :   (tiba-tiba tersentak mendengar pernyataan si pendoa)

Pendoa    :   kamu ingin itu jadi kenyataan?

Pemimpi  :   tentu saja. Seandainya…………….(sambil menerawang ke atas)

Pendoa    :   kamu kan sekarang tidak sedang tidur, kenapa pakai seandainya, itu angan-angan….

Pemimpi  :   Lalu bagaimana, kenyataannya tidak seperti dalam mimpiku.

Pendoa    :   Kamu pernah mendoakan mimpi-mimpimu?

Pemimpi  :   Tidak. Aku heran denganmu.

Pendoa    :   Kenapa?

Pemimpi  :   Apa semua yang kamu doakan, pasti kamu dapatkan?

Pendoa    :   Tidak semua.

Pemimpi  :   Kenapa harus cape2 berdoa? Kata orang tidak cukup berdoa saja, harus ada usaha

Pendoa    :   Lalu, apa mimpimu selama ini ada yang menjadi kenyataan?

Pemimpi  :   Tidak sih.

Pendoa    :   karena kamu juga tidak mengusahakannya.

Pemimpi  :   Ok aku akan mengusahakannya, tapi berarti tetap bukan karena berdoa.

Pendoa    :   Berdoa itu penting, kamu percaya Tuhan ada?

Pemimpi  :   oo iya dong

Pendoa    :   kamu percaya Tuhan punya kendali atas hidupmu?

Pemimpi  :   hmmm ya

Pendoa    :   saya rasa kamu masih ragu, pantas saja, karena memang kamu tidak menyerahkan kendali itu pada Tuhan

Pemimpi  :   maksudnya?

Pendoa    :   kan kamu tidak berdoa. Berdoa berarti kamu menyerahkan kendali atas impianmu, rencanamu dan apa yang ingin kamu usahakan, pada Tuhan.

Pemimpi  :   lalu?

Pendoa    :   lalu, usahakanlah.

Pemimpi  :   Lalu?

Pendoa    :   Lalu biarkan Tuhan yang mengendalikan dan memutuskan apa yang terbaik untukmu?

Pemimpi  :   Lalu aku akan mendapatkan apa yang aku impikan?

Pendoa    :   belum tentu, tapi pasti yang terbaik

Pemimpi  :   kenapa tidak tunggu keputusan Tuhan saja, kalau begitu?

Pendoa    :   Itulah Tuhan, teman. DIA ingin kita menghambakan diri sepenuhnya kepadaNYA, berserah, percaya dan mengakui Kekuatan serta Otoritasnya dalam hidup kita. Dengan berdoa, berusaha dan berserah, berarti kita percaya pada kendali Tuhan

Pemimpi  :   lalu aku harus berhenti bermimpi?

Pendoa    :   Jangan ! Bermimpilah, berdoa, berusaha dan berserah

Pemimpi  :   Lalu kapan sesuatu yang baik itu akan datang? Sampai kapan menunggu?

Pendoa    :   Pada waktu Tuhan yang baik

Pemimpi  :   iya kalau datang, kalau gak?

Pendoa    :   Tuhan tidak pernah mengabaikan doa, usaha dan iman kita. DIA tidak pernah terlambat.

Pemimpi  :   Ok, aku akan menjadi Pemimpi yang berdoa.

Pendoa    :   hehehe……….