Pages

2013/01/04

Mengubah Impian

(Dari kisah seorang wanita)
Setiap orang pasti memiliki impian. Orang yang sudah tidak punya impian, berarti sudah tidak ingin melanjutkan hidup atau pesimis pada kehidupannya sendiri. Jadi selagi masih ada nafas, memiliki impian itu adalah hal yang wajar. Bahkan impian bisa menjadi motivasi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi. Dalam dunia marketing, katanya “Achievement”.
Bercerita tentang impian wanita, saya kembali tertarik dengan kisah sahabat wanita ini. Impian itu adalah bagian dari dirinya. Bersahabat dengannya, membuat saya tahu sebagian dari impiannya sekaligus menambah pelajaran akan hidup.

Impiannya tentang cita, memang dia tidak pernah bercerita detil. Tapi saya tahu ada impian yang dikurung dalam hatinya. Hhmmm…seandainya saja dia lebih berani bercerita tentang itu, mungkin saja dia akan menemukan jalan. Dia bukan wanita yang tidak punya kelebihan, bahkan saya menemukan banyak kelebihan dalam dirinya. Hehe…jujur saya katakan, sepertinya dia terlalu takut dengan kekurangannya, yang sebenarnya bukan apa-apa jika dibandingkan dengan kelebihan yang dianugrahkan Sang Pencipta untuknya.
Saya tidak tahu, apakah dia pernah membuat daftar apa saja yang telah sanggup dilakukannya selama ini. Kalau saja dia melakukannya, harusnya dia bersyukur dan segera melupakan kekurangan yang menghantuinya.
Saya juga tidak tahu, apakah dia pernah mengingat semua ucapan selamat atau pujian sederhana atas sesuatu yang dicapainya. Kalau saja dia melakukannya, harusnya dia bangga pada dirinya sendiri dan mengenyampingkan kekuranggan yang menakutinya.
Entah dia pernah menyimpan setiap kritikan yang ditujukan buatnya. Kalau saja dia melakukannya, harusnya itu jadi cambuk bukan kesedihan yang membuatnya jatuh dan berani mencoba lagi.
Dia tidak pernah bercerita, apakah dia pernah curhat kepada Penciptanya tentang Impiannya itu. Kalau dia melakukannya, harusnya dia yakin bahwa usaha yang dilakukannya tidak akan sia-sia.
Karena Impian yang didoakan akan berubah menjadi Harapan
Harapan yang digantung pada Pencipta itu akan menjadi Kenyataan yang Baik
Tanpa kita sadari, terkadang kita seperti ini. Kekurangan yang kita sadari, kita pandang seperti tembok yang menghalangi impian yang mungkin saja, sebenarnya ada persis di balik tembok itu. Kalaupun kita tidak bisa menghancurkannya, kita punya kelebihan yang bisa dijadikan batu loncat untuk melewatinya dan menemui impian itu.
Karena Tuhan itu adil, DIA memberi kekurangan sepaket dengan kelebihan.

No comments:

Post a Comment