Pages

2013/03/15

Sahabatku, Gebetanku

(Dari Kisah Seorang Wanita)
Kisah ini dari seorang sahabat wanita. Saya tertarik dengan penggalan kisah hidupnya ini, menjadi sebuah pelajaran yang mampu menghebatkan kita dalam menjalani kehidupan ke depan.
Memiliki banyak teman adalah hal menyenangkan dalam hidup, bahkan sampai di masa tua di saat kita sudah tak sekota pun, saat-saat bersama mereka akan selalu terkenang. Apalagi banyak aktivitas yang dilakukan bersama mereka, setiap hari ada percakapan, mulai dari hal sederhana sampai hal yang menyangkut hati dan impian.
Saya pernah mendengar statement “laki-laki dan perempuan tak mungkin berteman ‘terlalu dekat’ tanpa ada ikatan emosional (perasaan dan seks)”.  Mungkin saat pertama mendengar kalimat ini, akan banyak yang tidak setuju, saya pun begitu awalnya. Tapi kisah ini, membuat saya kembali berpikir, pernyataan itu mungkin ada benarnya juga.
Diawali niat tulus berteman dengan seorang laki-laki, memberi dan diberi perhatian serta kasih sayang selayaknya teman, bisa saja berubah menjadi rasa possessive yang tidak wajar. Hal ini yang dialami sahabat wanita ini. Perhatian yang didapatkannya dari teman laki-lakinya itu, tak ingin dibaginya dengan wanita lain. Perasaan memiliki itu merasuk bak setan yang akan merusak persahabatan yang telah mereka bangun, sekalipun sebenarnya mereka tidak membuat komitmen apa-apa.
Dia menjadi terpukul sekali saat mengetahui teman laki-lakinya itu sedang menyukai wanita lain. Perasaan takut kehilangan perhatian berselubung, takut kehilangan sosok teman, membuat dia tak rela dengan apa yang dirasakan temannya tersebut. Dan saat itulah akhirnya dia mengakui “ternyata selama ini saya menyukainya”.
Lalu jika benar tentang statement itu, apakah sang pria juga merasakan hal sama? Tidak, buktinya sahabat wanita ini bertepuk sebelah tangan. Atau statement itu hanya berlaku untuk wanita? Tidak juga, saya yakin tidak semua wanita seperti itu, sekalipun wanita adalah makhluk yang terlalu mengedepankan perasaan. Frekuensi wanita yang mengalami hal ini mungkin lebih banyak dibandingkan para pria yang mampu membuang perasaan karena logika. Intinya tetap tergantung personalnya.
Lalu kesalahannya ada pada sahabat wanita ini? Sebenarnya tidak ada yang salah. Tapi jika itu justru menyakiti perasaan sendiri, itu tidak baik.
Lalu apa yang membuat sahabat wanita ini jatuh dalam perasaan tak bertuan itu. Saya pikir, karena ‘kekosongan hati’. Ya, kekosongan hati yang cukup lama, membuat dia tidak bisa membungkus perasaannya dengan logika. Alhasil, perasaannya dibiarkan mengembara sendiri dan tersesat. Dia tidak melihat tanda-tanda logis yang sebenarnya sudah di depan mata, dia terlalu menikmati perasaannya. Dan saat akumulasi dari tanda-tanda itu berubah menjadi kenyataan, dia seperti terbangun dari mimpi panjang. Dan itulah wanita. Terkadang, perasaan menjadi sesuatu hal yang sulit dikontrol olehnya.
Ada pelajaran yang didapat dari kisah ini.
Sekalipun kita dalam ‘kekosongan hati’ , jangan biarkan perasaan sendiri tanpa dikawal logika. Memang cinta tak kenal dengan logika, tapi perasaan yang tak terkontrol justru menjatuhkan kita pada kesalahan yang menyakitkan.
Jangan menyukai seseorang karena sudah terlalu lama mengenalnya, tapi pastikan orang yang kita sukai adalah mereka yang kita kenal dan ketahui kepribadiannya baik untuk kita, sekalipun tidak terlalu lama mengenalnya.
Jika orang yang kita sukai dengan rasa yang benar dan logika yang sudah ditimbang, justru tidak menyukai kita, jangan kecil hati. Mungkin saja kita salah kali ini dengan rasa dan logika. Ada Tuhan yang tahu lebih tepat.
Jika saat ini kita belum menemukan orang yang tepat itu, percayalah waktu itu sudah ada dalam daftar rencana Tuhan. Waktunya akan datang.
Jika saat ini kita adalah orang-orang yang sedang menunggu waktu itu, tunggulah dengan melakukan sejuta kebaikan apa saja buat diri sendiri dan orang lain. Karena mungkin kebaikan-kebaikan itu yang akan mengantarkan kita pada waktu yang Tuhan tetapkan itu.
Untuk sahabat wanita : terlalu naïf untuk galau dan terpuruk dalam kekecewaan. Semangat dan bersinarlah agar dia segera menemuimu.

No comments:

Post a Comment