Pages

2013/03/18

Kita Memang Pernah Bersama

Kita memang pernah bermimpi bersama,
sayang, kita tidak terjaga bersama
saat kutemukan remang di langit-langit
aku sendiri menelan gelap
kau masih lelap

Kita memang pernah menatap bersama,
sayang, kita lupa menyatukan fokus
saat pandangan mulai lelah
kita menyerah dan menutup mata

Kita memang pernah melangkah bersama,
sayang, aku terlalu kemayu mengiringimu
saat kaki mulai letih,
ku putuskan di sini saja menatap punggungmu

Kita memang pernah ingin bersama,
sayang, aku terlalu lemah menantimu
saat waktu semakin menepi,
aku berlari pada Khalik

Memang......
Tapi Khalik terlalu sayang pada kita
kita dibagunkan dari mimpi yang menyesak

Jika aku lebih dulu keluar dari mimpi itu,
bukan Dia tak sayang padamu,
Karena di ujung kenyataan yang dirajutNya,
sudah ada orang kesayanganNya, menantiku

Aku sangat bahagia dengan kenyataan yang dirajutNya,
Aku bersyukur sedalam doaku yang basah,

Terlalu naif untuk menyesal pada mimpi yang salah,
bahkan itu hikmat yang mendewasakanku
Bukan aku tak mengingatmu,
yang mungkin masih sesak dalam mimpi,
bangunlah sendiri, itu lebih menguatkanmu
pergilah sendiri, itu lebih mendewasakanmu

Belajarlah pada caraku,
berlari jugalah pada Khalik,
kenyataanmu sudah selesai dirajutNya

No comments:

Post a Comment