Pages

2013/04/03

Pemimpi VS Pendoa

Pemimpi  :   Kemarin aku bermimpi lagi

Pendoa    :   Mimpi apa?

Pemimpi  :   Aku dapat tawaran kerja bagus, gaji besar

Pendoa    :   Lalu dalam mimpimu akhirnya kamu bekerja di sana?

Pemimpi  :   sayangnya, tiba-tiba aku terbangun, mimpiku terhenti deh

Pendoa    :   mungkin ada maknanya, ada yang harus kamu lakukan, pesan mimpi itu.

Pemimpi  :   huufft…aku menyesal sekali cepat terbangun, menjelang tertidur kembali aku berpikir…seandainya aku benaran dapat kerjaan itu. Kamu tahu tidak?

Pendoa    :   (menggeleng sambil penasaran)

Pemimpi  :   mimpiku bersambung

Pendoa    :   trus bagaimana?

Pemimpi  :   aku berada di ruangan kantor yang sangat nyaman, duduk di sebuah kursi empuk, ternyata aku ada di kantor yang aku impikan sebelumnya.

Pendoa    :   kamu bekerja di sana?

Pemimpi  :   ya. Tidak hanya itu, aku punya kendaraan pribadi dan punya rumah sendiri. Kemudian aku berkenalan dengan seorang pria yang sangat tampan, dia jelas menyukaiku dan tiba-tiba dalam mimpi itu dia melamarku.

Pendoa    :   waah..menyenangkan sekali mimpimu..

Pemimpi  :   Kamu tahu tidak?

Pendoa    :   Apa?

Pemimpi  :   Pria yang melamarku itu, tidak hanya tampan tapi juga mapan. Huaaaa……senang sekali rasanya…….

Pendoa    :   tapi sayang itu hanya dalam mimpi

Pemimpi  :   (tiba-tiba tersentak mendengar pernyataan si pendoa)

Pendoa    :   kamu ingin itu jadi kenyataan?

Pemimpi  :   tentu saja. Seandainya…………….(sambil menerawang ke atas)

Pendoa    :   kamu kan sekarang tidak sedang tidur, kenapa pakai seandainya, itu angan-angan….

Pemimpi  :   Lalu bagaimana, kenyataannya tidak seperti dalam mimpiku.

Pendoa    :   Kamu pernah mendoakan mimpi-mimpimu?

Pemimpi  :   Tidak. Aku heran denganmu.

Pendoa    :   Kenapa?

Pemimpi  :   Apa semua yang kamu doakan, pasti kamu dapatkan?

Pendoa    :   Tidak semua.

Pemimpi  :   Kenapa harus cape2 berdoa? Kata orang tidak cukup berdoa saja, harus ada usaha

Pendoa    :   Lalu, apa mimpimu selama ini ada yang menjadi kenyataan?

Pemimpi  :   Tidak sih.

Pendoa    :   karena kamu juga tidak mengusahakannya.

Pemimpi  :   Ok aku akan mengusahakannya, tapi berarti tetap bukan karena berdoa.

Pendoa    :   Berdoa itu penting, kamu percaya Tuhan ada?

Pemimpi  :   oo iya dong

Pendoa    :   kamu percaya Tuhan punya kendali atas hidupmu?

Pemimpi  :   hmmm ya

Pendoa    :   saya rasa kamu masih ragu, pantas saja, karena memang kamu tidak menyerahkan kendali itu pada Tuhan

Pemimpi  :   maksudnya?

Pendoa    :   kan kamu tidak berdoa. Berdoa berarti kamu menyerahkan kendali atas impianmu, rencanamu dan apa yang ingin kamu usahakan, pada Tuhan.

Pemimpi  :   lalu?

Pendoa    :   lalu, usahakanlah.

Pemimpi  :   Lalu?

Pendoa    :   Lalu biarkan Tuhan yang mengendalikan dan memutuskan apa yang terbaik untukmu?

Pemimpi  :   Lalu aku akan mendapatkan apa yang aku impikan?

Pendoa    :   belum tentu, tapi pasti yang terbaik

Pemimpi  :   kenapa tidak tunggu keputusan Tuhan saja, kalau begitu?

Pendoa    :   Itulah Tuhan, teman. DIA ingin kita menghambakan diri sepenuhnya kepadaNYA, berserah, percaya dan mengakui Kekuatan serta Otoritasnya dalam hidup kita. Dengan berdoa, berusaha dan berserah, berarti kita percaya pada kendali Tuhan

Pemimpi  :   lalu aku harus berhenti bermimpi?

Pendoa    :   Jangan ! Bermimpilah, berdoa, berusaha dan berserah

Pemimpi  :   Lalu kapan sesuatu yang baik itu akan datang? Sampai kapan menunggu?

Pendoa    :   Pada waktu Tuhan yang baik

Pemimpi  :   iya kalau datang, kalau gak?

Pendoa    :   Tuhan tidak pernah mengabaikan doa, usaha dan iman kita. DIA tidak pernah terlambat.

Pemimpi  :   Ok, aku akan menjadi Pemimpi yang berdoa.

Pendoa    :   hehehe……….

 



 

No comments:

Post a Comment