Pemimpi : Kemarin aku bermimpi lagi
Pendoa : Mimpi apa?
Pemimpi : Aku dapat tawaran kerja bagus, gaji besar
Pendoa : Lalu dalam mimpimu akhirnya kamu bekerja di
sana?
Pemimpi :
sayangnya, tiba-tiba aku terbangun,
mimpiku terhenti deh
Pendoa : mungkin ada maknanya, ada yang harus kamu
lakukan, pesan mimpi itu.
Pemimpi : huufft…aku menyesal sekali cepat terbangun,
menjelang tertidur kembali aku berpikir…seandainya aku benaran dapat kerjaan
itu. Kamu
tahu tidak?
Pendoa : (menggeleng sambil penasaran)
Pemimpi : mimpiku bersambung
Pendoa : trus bagaimana?
Pemimpi : aku berada di ruangan kantor yang sangat
nyaman, duduk di sebuah kursi empuk, ternyata aku ada di kantor yang aku
impikan sebelumnya.
Pendoa : kamu bekerja di sana?
Pemimpi : ya. Tidak hanya itu, aku punya kendaraan
pribadi dan punya rumah sendiri. Kemudian
aku berkenalan dengan seorang pria yang sangat tampan, dia jelas menyukaiku dan
tiba-tiba dalam mimpi itu dia melamarku.
Pendoa : waah..menyenangkan sekali mimpimu..
Pemimpi : Kamu tahu tidak?
Pendoa : Apa?
Pemimpi : Pria yang melamarku itu, tidak hanya tampan
tapi juga mapan. Huaaaa……senang sekali rasanya…….
Pendoa : tapi sayang itu hanya dalam mimpi
Pemimpi : (tiba-tiba tersentak mendengar pernyataan si
pendoa)
Pendoa : kamu ingin itu jadi kenyataan?
Pemimpi : tentu saja. Seandainya…………….(sambil
menerawang ke atas)
Pendoa : kamu kan sekarang tidak sedang tidur, kenapa
pakai seandainya, itu angan-angan….
Pemimpi : Lalu bagaimana, kenyataannya tidak seperti
dalam mimpiku.
Pendoa : Kamu pernah mendoakan mimpi-mimpimu?
Pemimpi : Tidak. Aku heran denganmu.
Pendoa : Kenapa?
Pemimpi : Apa semua yang kamu doakan, pasti kamu
dapatkan?
Pendoa : Tidak semua.
Pemimpi : Kenapa harus cape2 berdoa? Kata orang tidak
cukup berdoa saja, harus ada usaha
Pendoa : Lalu, apa mimpimu selama ini ada yang menjadi
kenyataan?
Pemimpi : Tidak sih.
Pendoa : karena kamu juga tidak mengusahakannya.
Pemimpi : Ok aku akan mengusahakannya, tapi berarti
tetap bukan karena berdoa.
Pendoa : Berdoa itu penting, kamu percaya Tuhan ada?
Pemimpi : oo iya dong
Pendoa : kamu percaya Tuhan punya kendali atas
hidupmu?
Pemimpi : hmmm ya
Pendoa : saya rasa kamu masih ragu, pantas saja,
karena memang kamu tidak menyerahkan kendali itu pada Tuhan
Pemimpi : maksudnya?
Pendoa : kan kamu tidak berdoa. Berdoa berarti kamu
menyerahkan kendali atas impianmu, rencanamu dan apa yang ingin kamu usahakan,
pada Tuhan.
Pemimpi : lalu?
Pendoa : lalu, usahakanlah.
Pemimpi : Lalu?
Pendoa : Lalu biarkan Tuhan yang mengendalikan dan
memutuskan apa yang terbaik untukmu?
Pemimpi : Lalu aku akan mendapatkan apa yang aku
impikan?
Pendoa : belum tentu, tapi pasti yang terbaik
Pemimpi : kenapa tidak tunggu keputusan Tuhan saja,
kalau begitu?
Pendoa : Itulah Tuhan, teman. DIA ingin kita
menghambakan diri sepenuhnya kepadaNYA, berserah, percaya dan mengakui Kekuatan
serta Otoritasnya dalam hidup kita. Dengan
berdoa, berusaha dan berserah, berarti kita percaya pada kendali Tuhan
Pemimpi : lalu aku harus berhenti bermimpi?
Pendoa : Jangan ! Bermimpilah, berdoa, berusaha dan
berserah
Pemimpi : Lalu kapan sesuatu yang baik itu akan datang?
Sampai kapan menunggu?
Pendoa : Pada waktu Tuhan yang baik
Pemimpi : iya kalau datang, kalau gak?
Pendoa : Tuhan tidak pernah mengabaikan doa, usaha dan
iman kita. DIA tidak pernah terlambat.
Pemimpi : Ok, aku akan menjadi Pemimpi yang berdoa.
Pendoa : hehehe……….
No comments:
Post a Comment